sejarah akuntansi
Senin, 29 Agustus 2016
Minggu, 07 Agustus 2016
sejarah dan perkembangan akuntansi
A. Sejarah Akuntansi
Pada dasarnya akuntansi itu sama yaitu sarana bagi manajemen
untuk mengkomunikasikan posisi keaungan, kinerja dan perubahan posisi keaungan
kepada pihak yang berkepentingan. Akuntansi menyediakan informasi bagi pasar
modal-pasar modal besar, baik domestik maupun internasional. Awalnya, akuntansi
dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) di
Italia pada abad ke 14 dan 15.
Lucalah orang yang pertama sekali mempublikasikan
prinsip-prinsip dasar double accounting system dalam bukunya berjudul : Summa
the arithmetica geometria proportioni et proportionalita di tahun 1494. Banyak
ahli sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting system
bukanlah ide murni Luca namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang
berlangsung pada saat itu dan mempublikasikannya.
Paruh Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi
Amerika Serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian
Akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah
Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia Barat. Bagi banyak
negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik
nasional yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.
Perkembangan Akuntansi
Tahun
1775 : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entry maupun double entry.
Tahun 1800 : masyarakat menjadikan neraca sebagai
laporan yang utama digunakan dalam perusahaan.
Tahun
1825 : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).
Tahun 1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi
neraca sebagai laporan yang dianggap lebih penting.
Tahun 1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi
profesi yang dilakukan melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional.
Tahun 1925 : Mulai diperkenalkan teknik-teknik
analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan, akuntansi pemerintahan, serta
pengawasan dana pemerintah. Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP
dengan mulai dikenalkannya“punch card record”.
Tahun 1950 s/d 1975 : Pada periode ini akunansi sudah
menggunakan computer untuk pengolahan data. Lalu, sudah dilakukan Perumusan
Prinsip Akuntansi (GAAP). Hingga Perencanaan manajemen serta management
auditing mulai diperkenalkan.
Tahun 1975 : Total system review yang merupakan
metode pemeriksaan efektif mulai dikenal. Dan Social accounting manjadi
isu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan yang mempengaruhi
lingkungan masyarakat.
B. Perkembangan Akuntansi di Indonesia
Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642. Akan
tetapi bukii yang jelas terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri
di Jakarta sejak 1747. Selanjutnya akuntansi di Indonesia berkembang
setelah UU Tanam Paksa dihapuskan pada tahun 1870. Hal ini mengakibatkan
munculnya para pengusaha swasta Belanda yang menanamkan modalnya di Indonesia.
Praktik
akuntansi di Indonesia dapat ditelusur pada era penjajahan Belanda sekitar 17
(ADB 2003) atau sekitar tahun 1642 (Soemarso 1995). Jejak yang jelas berkaitan
dengan praktik akuntansi di Indonesia dapat ditemui pada tahun 1747, yaitu
praktik pembukuan yang dilaksanakan Amphioen Sociteyt yang berkedudukan di
Jakarta (Soemarso 1995). Pada era ini Belanda mengenalkan sistem pembukuan
berpasangan (double-entry bookkeeping)
sebagaimana yang dikembangkan oleh Luca Pacioli. Perusahaan VOC milik
Belanda-yang merupakan organisasi komersial utama selama masa
penjajahan-memainkan peranan penting dalam praktik bisnis di Indonesia selama
era ini (Diga dan Yunus 1997).
Pengiriman
Van Schagen merupakan titik tolak berdirinya Jawatan Akuntan Negara-Government Accountant Dienstyang
terbentuk pada tahun 1915 (Soermarso 1995). Akuntan publik yang pertama adalah
Frese & Hogeweg yang mendirikan kantor di Indonesia pada tahun 1918.
Pendirian kantor ini diikuti kantor akuntan yang lain yaitu kantor akuntan
H.Y.Voerens pada tahun 1920 dan pendirian Jawatan Akuntan Pajak-Belasting Accountant Dienst (Soemarso 1995).
Pada era penjajahan, tidak ada orang Indonesia yang bekerja
sebagai akuntan publik. Orang Indonesa pertama yang bekerja di bidang akuntansi
adalah JD Massie, yang diangkat sebagai pemegang buku pada Jawatan Akuntan
Pajak pada tanggal 21 September 1929 (Soemarso 1995).
Kesempatan bagi akuntan lokal (Indonesia) mulai muncul pada
tahun 1942-1945, dengan mundurnya Belanda dari Indonesia. Pada tahun 1947 hanya
ada satu orang akuntan yang berbangsa Indonesia yaitu Prof. Dr. Abutari
(Soermarso 1995). Praktik akuntansi model Belanda masih digunakan selama era
setelah kemerdekaan (1950an). Pendidikan dan pelatihan akuntansi masih
didominasi oleh sistem akuntansi model Belanda. Nasionalisasi atas perusahaan
yang dimiliki Belanda dan pindahnya orang orang Belanda dari Indonesia pada
tahun 1958 menyebabkan kelangkaan akuntan dan tenaga ahli (Diga dan Yunus 1997)
sejarah dan perkembangan akuntansi
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2W4Ag_AGvnAm52tHsntm95aEREQeIooCk-lxmdVCh3MzO6X5lrGWjlVkpRoztSFr3OJyTHkCLu8Q-PV-1aEDvgMgVz4eafxxKR7vG8W_iEw8D4FZpHTZf_zOdVNce2mEK6TA0F2pgAv0K/s320/aku.png)
Langganan:
Postingan (Atom)